You dont have javascript enabled! Please enable it!

Rencana perjalanan

Subyek:

  • Rencana perjalanan
  • Cara mengatasi aquaplaning

aquaplaning:
Aquaplaning berarti lapisan air terbentuk antara permukaan jalan dan ban mobil. Ban kemudian kehilangan cengkeramannya pada permukaan jalan dan seolah-olah 'mengambang'. Hal ini membuat kendaraan tidak terkendali. Risiko terjadinya aquaplaning meningkat saat berkendara karena adanya bekas roda di permukaan jalan, kedalaman tapak ban yang sedikit, tekanan ban yang terlalu rendah, bobot mobil yang ringan dipadukan dengan ban yang lebar, kecepatan yang terlalu tinggi, atau kombinasi dari semuanya.

Gambar menunjukkan satu pita dengan profil kurang dari 2,5 mm di tengahnya. Karena lebih sedikit air yang dapat dialirkan saat hujan dibandingkan dengan ban yang, misalnya, profilnya lebih dari 5 mm, maka risiko terjadinya aquaplaning, dan juga risiko tabrakan, akan meningkat. Oleh karena itu, sebaiknya ban dengan tapak kurang dari 2,5 mm diganti.

Apa yang harus dilakukan jika terjadi aquaplaning:
Saat berakselerasi saat aquaplaning, roda tanpa grip akan berputar lebih cepat dan hanya memercikkan air di sela-sela ban dan permukaan jalan. Dengan melakukan pengereman maka lapisan air antara ban dan permukaan jalan akan berkurang, namun ada kemungkinan ketika ban kembali berkontraksi dengan permukaan jalan maka kecepatannya akan terlalu rendah dan dengan demikian akan timbul resiko. tergelincir lagi karena kecepatan roda terlalu rendah. Oleh karena itu, yang terbaik adalah melepaskan gas dan memperlambat mesin hingga kontak dengan permukaan jalan pulih kembali. Kecepatannya kemudian dapat diatur kembali.